Nabi Adam as, manusia pertama di muka bumi
telah wafat. Begitu pula Nabi Idris as. Banyak manusia yang telah lahir di
bumi. Walau tidak semua manusia bersikap soleh dengan taat pada Allah swt,
namun kebanyakan soleh-soleh looh..
Diantara orang-orang soleh yang terkenal
sangat istimewa di sisi Allah adalah, Wadd, Suwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr.
Setelah orang-orang soleh ini meninggal,
orang-orang yang lahir berikutnya membuat patung untuk mengenang kebaikan dan
kesolehan mereka.
Hmm.. rupanya iblis yang gak pernah bosan
mencelakai manusia.. Diam-diam iblis menyusun rencana untuk menyesatkan manusia
selanjutnya. Ia membisikan pada orang-orang yang ibadahnya malas-malasan untuk
tidak menyembah Allah.
Iblis juga merayu orang-orang malas ini untuk
melakukan kemusyrikan.. yaitu berdoa dan meminta pertolongan pada Wadd, Suwa', Yaghuts,
Ya'uq dan Nasr. Berdoa pada arwah leluhur..
Awalnya orang-orang yang malas ini tidak mau.
Karena mereka tahu, yang pantas disembah hanyalah Allah. Namun, iblis pantang
menyerah.
“Berdoa dan meminta tolong pada Wadd, Suwa', Yaghuts,
Ya'uq dan Nasr gampang looh.. Kalian tidak usah sholat, puasa atau melakukan
ibadah-ibadah yang melelahkan. Cuma perlu bermalas-malasan dan berdoa saja..”
ujar iblis, berbohong pada orang-orang malas.
Oalah.. orang-orang malas ini akhirnya sedikit
demi sedikit mengikuti rayuan iblis..
Lama-lama, orang-orang yang mengikuti hasutan
iblis semakin banyak. Padahal, kemusyirikan adalah dosa yang paling besar yang
tidak akan Allah ampuni.
Melihat semakin lama semakin banyak manusia
yang dibohongi iblis, Allah swt mengutus Nabi Nuh as untuk menolong manusia
yang tertipu. Untuk mengingatkan, bahwa hanya Allah saja yang dapat memberikan
kebahagiaan, pertolongan dan perlindungan. Dan hanya Allah saja yang berhak diibadahi.
Nabi Nuh adalah salah orang yang sangat ramah,
tak pernah mengeluh dan selalu berdoa saat melakukan aktifitas. Sikap nabi Nuh ini sangat disenangi Allah.
Karenanya, Allah memberi julukan Nabi Nuh sebagai nabi yang penuh syukur.
"Sesungguhnya dia (Nuh) adalah hamba
(Allah) yang banyak bersyukur." (QS. al-Isra': 3)
Rupanya, orang-orang malas ini, selain malas
beribadah, mereka juga malas berfikir dan keras kepala. Berkali-kali Nabi Nuh
as mengingatkan dan mengajak diskusi agar orang-orang yang telah ditipu setan
ini segera sadar, namun mereka tetap ngotot untuk menyembah Wadd, Suwa', Yaghuts,
Ya'uq dan Nasr yang telah meninggal.
"Dan sesungguhnya
Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): 'Sesungguhnya aku adalah
pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, agar kamu tidak menyembah selain
Allah. Sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang
sangat menyedihkan.
Maka berkatalah
pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: 'Kami tidak melihat kamu, melainkan
(sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat
orang-orang yang mengikutimu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara
kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu
kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang
yang berdusta. " (QS. Hud: 25-27)
"Mereka berkata:
'Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah
memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang
kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.'
Nuh menjawab:
'Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki,
dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri. Dan tidaklah bermanfaat
kepadamu nasihatku jika aku hendak memberi nasihat kepada kamu, sekiranya Allah
hendak menyesatkan kamu. Dia adalah Tuhanmu, dan kepada-Nyalah kamu
dikembalikan. " (QS. Hud: 32-34)
"Pemuka-pemuka
dari kaumnya berkata: 'Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan
yang nyata." (QS. al-A'raf: 60)
"Nuh menjawab:
'Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikit pun tetapi aku adalah utusan dari
Tuhan semesta alam. Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku
memberi nasihat kepadamu, dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu
ketahui." (QS. al-A'raf: 61-62)
Lamaaa sekali Nabi Nuh berdakwah, menasehati orang-orang
yang ditipu setan ini agar segera bertobat kepada Allah. Hampir seribu tahun loh
Nabi Nuh berdakwah.
"Dan sesungguhnya
Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu
tahun kurang lima puluh tahun. " (QS. AL-Ankabut: 14)
Yap, betul. Kebanyakan manusia zaman Nabi Nuh memang
berumur panjang. Selama itu, Nabi Nuh selalu bersabar menjalankan perintah Allah
untuk berdakwah.
Namun, semakin lama, Nabi Nuh melihat orang-orang
ini tidak sadar-sadar juga. Malah semakin kasar memusuhi Nabi Nuh.
"Nuh berkata: 'Ya
Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku
itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Dan sesungguhnya setiap
kali aku menyeru mereka agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak
jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka
tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan keterlaluan.
Kemudian sesungguhnya
aku telah menyeru mereka dengan cara yang terang-terangan, kemudian aku
menyeru mereka lagi dengan terang-terangan dan dengan diam-diam, maka aku
katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia adalah
Maha Pengampun. Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan
(pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.'" (QS. Nuh: 5-12)
Sampai Akhirnya, Nabi Nuh Berdoa kepada Allah swt:
"Ya Tuhanku,
janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di
atas bumi." (QS. Nuh: 26)
"Sesungguhnya
jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan
hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat
maksiat dan kafir. " (QS. Nuh: 27)
Karena manusia-manusia pemalas ini tetap membandel
tidak mau beribadah kepada Allah, Allah berencana memberikan hukuman. Sebuah Banjir
Besar.
Untuk mempersiapkan kedatangan banjir, Allah memerintahkan
Nabi Nuh untuk membuat perahu.
Dan buatlah bahtera
itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan
dengan Aku tentang orang-orang yang lalim itu. Sesungguhnya mereka itu akan
ditenggelamkan. (QS. Hud: 36-37)
Tempat tinggal Nabi Nuh as adalah sebuah tempat
yang sangat jauh dari laut. Untuk sampai ke laut, orang-orang harus mendaki gunung
yang sangat tinggi dan melewati padang ilalang dan hutan rimba.
Tanahnya tempat tinggal Nabi Nuh juga cenderung
gersang. Hanya ada 2 sungai besar. Yaitu sungai Eufrat dan Sungai Trigis. Jadi,
kalau dipikir secara logika saat itu, membuat perahu di tempat gersang adalah hal
yang aneh.. Nabi Nuh dan orang-orang soleh pun mendapat banyak ejekan dan cacian
saat membuat perahu besar.
"Dan mulailah Nuh
membuat bahtera itu. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan metewati Nuh,
mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: 'Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya
kami (pun) akan mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek kami. Kelak kamu
akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakan dan yang
akan ditimpa azab yang kekal." (QS. Hud: 38-39)
"Hingga apabila
perintah Kami datang dan tannur telah memancarkan air, Kami berfirman:
'Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan
dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang terdahulu ketetapan terhadapnya
dan (muatkanlah pula) orang-orang yang beriman.' Dan tidak beriman bersama Nuh
itu kecuali sedikit. " (QS. Hud: 40)
Berminggu-minggu Nabi
Nuh dan orang-orang soleh membuat perahu. Akhirnya.. perahu yang saaaangat besar
selesai dibuat. Apa yang akan terjadi selanjutnya?
"Maka Kami
bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami
jadikan bumi memancarkan mata air-mata air maka bertemulah air-air itu untuk
satu urusan yang sungguh telah ditetapkan. Dan Kami angkut Nuh ke atas
(bahtera) yang terbuat dari papan dan paku. (QS. al-Qamar: 11-13)
Hujan badai turun berhari-hari! Hujan badai yang
sangat besaaar! Air menggenang di mana-mana hingga menutupi rumah, pohon bahkan
gunung!
Untungnya, Nabi Nuh dan orang-orang soleh telah
menaiki perahu. Di atas perahu juga naik binatang-binatang juga loh!
Namun, oow.. ada satu yang tertinggal tidak ikut
naik perahu. Orang itu adalah anak laki-laki Nabi Nuh as.
"Hai anakku,
naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang
yang kafir." (QS. Hud: 42)
Sayangnya.. Anak Nabi Nuh menolak diselamatkan.
Rupanya anak laki-laki Nabi Nuh ini ikut menyukutukan Allah tanpa sepengetahuan
Nabi Nuh. Dan saat bahaya mengancam, bukannya minta perlindungan pada Allah, ia
malah meminta perlindungan pada gunung.
"Aku akan mencari
perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah. Tidak ada yang
melindungi hari ini dari azab Allah selain orang yang dirahmati-Nya. Dan
gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk
orang-orang yang ditenggelamkan. " (QS. Hud: 43)
Huh u hu… betapa sedihnya Nabi Nuh..
Ternyata, walau bapaknya soleh, kalau anaknya nakal, tetap saja Allah akan memberi
hukuman pada anak nakal.
"Dan Nuh berseru
kepada Tuhannya sambil berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk
keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah
Hakim yang seadil-adilnya. " (QS. Hud: 45)
"Hai Nuh,
sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan).
Sesungguhnya perbuatannya tidak baik. Sebab itu, janganlah kamu memohon
kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakikatnya). Aku memperingatkan
kepa-damu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak
berpengetahuan.'" (QS. Hud: 46)
"Nuh berkata: 'Ya
Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau
sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakikatnya). Dan sekiranya Engkau tidak
memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh mbelas kasihan kepadaku, niscaya
aku akan termasuk orang-orang yang merugi. " (QS. Hud: 47)
Berhari-hari perahu Nabi Nuh di ombang-ambing di
atas banjir besar.. Hujan yang deras pun akhirnya berhenti.. dan perlahan-lahan,
air banjir mulai surut..
"Dan difirmankan:
'Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,' dan air pun
disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itu pun berlabuh di atas
bukit judi. Dan dikatakan: 'Binasalah orang-orang yang lalim. " (QS. Hud:
44)
"Difirmankan:
'Hai Nuh, turunlah dengan selamat dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan
atas umat-umat (yang beriman) dari orang-orang yang bersamamu.'" (QS. Hud:
48)
Nabi Nuh as, orang-orang soleh dan binatang-binatang
yang diselamatkan turun dari perahu. Sebagai tanda syukur, mereka bersujud kepada
Allah.
Setelah itu, Nabi Nuh as dan orang-orang soleh
mereka bergotong royong membuat rumah-rumah baru, tempat ibadah dan peradaban baru..
peradaban yang akan menciptakan orang-orang soleh, yang rajin beribadah kepada Allah.
by: Intan Permata
Posting Komentar
komentar di sini: