"Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada
mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah
seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya
ke martabat yang tinggi."(QS. Maryam: 56-57)
"Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris
dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah
memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang
yang saleh." (QS.
Al-Anbiya': 85-86)
Nabi Idris lah yang awal
mula mengajarkan keluarga besar Nabi Adam lainnya menulis. Idris pula yang
pertama kali membuat jarum dan benang, dan membuat teknik menjahit pakaian.
Kebanyakan keturunan anak
cucu Adam adalah orang-orang yang soleh.. Namun, ada juga yang tidak soleh.
Banyak melakukan maksiat dan tidak mau menyembah Allah.
Maka, Allah mengutus Nabi
Idris untuk mengingatkan keluarga yang tidak soleh itu agar kembali beribadah
kepada Allah.. Orang-orang yang tidak soleh itu adalah saudara Nabi Idris dari keturunan
Qabil di daerah Babilonia.
Di sana Nabi Idris
mengajak orang-orang agar meninggalkan maksiat dan beribadah kepada Allah.
Setelah sekian lama memberi nasehat, hanya sedikit orang yang sadar bahwa
nasehat Nabi Idris benar.
Melihat kebanyakan
keturunan Qabil tetep membangkang malah semakin erat berteman dengan Iblis,
Nabi Idris meminta izin pada Allah untuk meninggalkan Balbilonia dan mencari
keluarga Adam lainnya yang mau mendengarkan nasehat Nabi Idris.
Allah swt mengabulkan
permintaan Nabi Idris. Maka pergilah Nabi Idris dan rombongan keluarga soleh
menuju Mesir, daerah Sungai Nil.
Setelah kepergian Nabi
Idris dan orang-orang soleh, Allah kemudian menurunkan hukuman pada penduduk
Babilonia karena tidak mau taat pada Allah. Semua sawah dan ladang kering.
Cadangan makanan habis. Air sungai menyusut.. Banyak dair keturunan Qabil yang
meninggal akibat kelaparan dan kekeringan.
Suatu hari, Iblis datang
mengunjungi nabi Idris as yang sedang menjahit.
“Hei Idris. Aku ingin
bertanya padamu. Bisakah Allah memasukan bumi dan seluruh isinya kedalam sebuah
telur?” tanya Iblis ingin membuat bingung Nabi Idris
“Allah itu Maha Kuasa.
Jangankan memasukan bumi dan isinya kedalam sebuah telur. Mekasukan bumi dan
Isinya ke dalam lubang jarum pun bisa,” Jawab Nabi Idris tenang.
Untuk mengusir Iblis yang
senang menghasut, Nabi Idris menusukkan jarum ke mata Iblis. Crot!
“Aduh!Aduh!Aduh!” Iblis
lari sambil mengaduh kesakitan.
Nabi Idris adalah Nabi
yang sangat soleh. Banyak sekali malaikat yang ingin berkenalan dengan Nabi
Idris.
Suatu hari, ketika usia
Nabi Idris telah 300 tahun lebih, seorang malaikat meminta izin pada Allah
untuk mengajak Nabi Idris jalan-jalan ke langit. Di langit ke empat, malaikat
dan Nabi Idris bertemu dengan Malaikat Izroil.
Malaikat Izroil memberitahu bahwa sudah saatnya Ia mencabut nyawa Nabi Idris. Maka, meninggallah Nabi Idris dengan terhormat di langit ke Empat. Bukan di bumi seperti manusia umumnya..
Diriwayatkan Anas bin Malik:
"... Aku dibawa naik
ke langit keempat. Jibril minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa ini? Jibril
menjawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad, jawab Jibril.
Ditanya: Apakah ia telah diutus? Jibril menjawab: Dia telah diutus. Kami pun
dibukakan. Ternyata di sana ada Nabi Idris as. Dia menyambutku dan mendoakanku
dengan kebaikan. Allah Taala berfirman Kami mengangkatnya pada tempat
(martabat) yang tinggi...." (Shahih Muslim
1:309 dan 1:314)
by: Intan Permata
Referensi kisah nabi Idris as:
* Ibnu Katsir, Qishashul Anbiyaa', hlm 63.
* Ath-Thabari, Qishashul Anbiyaa', hlm 80.
* An-Najjar, Qishashul Anbiyaa', hlm 24.
* Departemen Agama RI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir
Al-Quran, Syaamil Al-Quran Terjemah Per-Kata, Syaamil International, 2007.
* alquran.bahagia.us, keislaman.com, dunia-islam.com, Al-Quran
web, id.wikipedia.org, PT. Gilland Ganesha, 2008.
* Muhammad Nasib Ar-Rifa'i, Kemudahan dari Allah, Ringkasan Tafsir
Ibnu Katsir, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 1999.
Posting Komentar
komentar di sini: